Apa Warnaku..

Ternyata aku baru tersadar dari mimpi panjang yg hampir buatku tak bangun lagi...
      Dunia mimpi yg menghanyutkan buatku terasa damai walau hanya sejenak..
    Tapi petaka datang saat aku terjaga,dari kejauhan aku mulai mendengar beberapa fakta yg tlah tertulis tentangku...
     Cerita klasik saat aku terlahir sampai hari2 aku menjalani hidup menuju kedewasaan begitu miris...
      Sadis bila trus dikenang tapi sakit tuk dimaafkan...
Entah kenapa aku terlahir bagitu sulit diterima,mungkin memang aku tak patut bernyawa jika hanya mengeluh saja..
     Karna smua itu yg telah terjdi tak mungkin  kukembalikan lagi,derita hati yg buatku jd iri ahirnya batku bangkit dengan adanya anugerah dari adanya matahari..
Setidaknya aku punya warna,meskipun aku tak pernah tau apa warnaku sebenarnya...
inlah warnaku.....

Ketak pahaman hidup

Pada mulanya aku berkelana,rasanya mudah segalanya..
Namun ada kata suci yg terabaikan,terkadang teraniaya terangnya malam dipuncaknya..
Ketika sendiri melangkah seakan ringannya tapak bak menggapai langit dengan pikiran..
Semua khayalan semata digubrisnya..
Aku bukan sosok agung didunia,melainkan anakan yg terdampar disinggasana tak bertuan..
Jadi diri ku belarian tak karuan..terkadang memandang malangnya nasib aku ini yg kesepian..
Kasih sayang pergi..
Harapan sirna..
Impianpun entah kemana..
  Namun satu nama tetap menuntutnya..
Kelak disana berharap Mendapat ampunan dan SyurgaNya...

Awal dan akhir sama...

Kita berasal dari element yg sama..
Terlahir dengan tujuan yg sama kedunia..
  Menikmati maha KARYA dan kesempurnaanNYA..
Walupun pada hakikat sama,tp kita memiliki pandangan yg berbeda..
  Ketika kamu melupakan sesuatu,mungkin aku kesulitan membuat sesuatu....
Tp disini...bumi.
Semua tlah ada sebelum kita...
Diciptakan untuk kita,,,
  Agar kita berbeda tp sama2 hidup untuk tujuan akhir yg sama..
Mati....

Petir menyambar

Petir menyambar disiang hari..
Aku tak begitu peka tandanya..
Padahal masihlah aku tertidur saat itu..
Tanda2nya sudah jelas,,
Pertama mendung datang dari barat..
Seperti gunung yg akan runtuk diterjang asap hitam merapi..
  Perlahan hinggap sampai ke awan,pecah jd medan listrik yg menghujam hati...
Aku tak terpungkiri,,semua yg dari hati terlanjur terjadi...
Ada khilaf2 jati diri yg kuakhiri,sehingga bingung dibuat diri..
Akhirnya aku sendiri didalam hujan siang ketika petir menyambar...

Menunngu...

aku tak akan pejamkan mataku hanya karna lelah menunggumu..
tak mengapa aku habiskan waktuku untuk trus terjaga menunggumu...
malam ini,aku akan mandi embun agar tak tertidur walau harus menahan dingin yg begitu menggigilku..
Peluh tanpamu disini...
:'(

Entah apa dirimu..

Sejak vonis kejammu itu,mataku tak pernah terpejam kembali..
Renungan demi renungan slalu membayangi otakku..
Aku anakmu,dmana sempat terasingkan dari pelukmu karena memberiku pilu..
Dulu masa kecilku kau jauh,sekarang kau dekat namun luluh didepan iblis itu..
Dia manusia,tp dia sosok fitnah yg diibaratkan akan akhirnya zamanku dengan periku..
Entah mengapa tegamu ibu,demi buaya itu kau luluh lantakkan impian anakmu..
Seperti gempa menghujam istana yg sedang kubangun,tak sempat berdiri megah namun iya menjadi tanah lagi...

Aku tanpa periku..

      *aku masih heran,kenapa dibawah sinar terang aku masih kesepian..padahal aku punya teman,aku juga masih bisa nikmati apa yang tuhan titipkan dilangit dan dibumi..
mengapa??
     <<*apa aku kurang baik karna saat bulan memiliki cahayanya aku datang padanya dan bercerita kisahku,tapi saat iya kehilangan cahayanya aku malah menggantinya dengan kunang2 yg padahal kunang2 hanya mampu hidup satu hari dengan cahayanya...
   *maaf saja tuhan,mungkin aku tlah banyak dosa sbg anak tanpa peri dan malaikatku...